Kau Taman Kanak - ku....




Aku belum cukup bermain denganmu...
Seperti senja yang enggan terlahap pekat malam....
bersama aroma bumi yang haus....
dan selimut kabut yang beku,

maukah kau tetap tertawa untukku?

Kau Taman bermainku...
Pernah bahumu menjadi satu-satunya bantalku
dan wangi rambutmu menjadi satu-satunya canduku
kau punya sejuta bahasa untuk membuatku lelap
kita hanya saling mendekap
dalam tidur yang fana

kali ini, maukah kau tetap bermain untukku?

Kaulah taman Kanak ku...

Namun semenjak waktu mulai kikir pada kita
semenjak detik-detik menjadi lelah
sejak saat itu, aku jadi lupa warna matamu
bukan merah dengan manik air mata yang menggantung

Maafkan aku jika ada “ketika” yang terlupakan...
Untuk setiap momen yang teralpakan....
Jika kau pernah bertanya disalah satu kenangan kita, aku pasti akan menjawab, Ya, aku mencintaimu...... Selalu...


Untuk Sosok renta yang selalu jadi taman kanak-ku...
Untuk Almarhumah Nenek...
Untuk senyum itu....


Komentar

  1. Indahnya, rasa rindu tak pernah mati, kenangan tak mungkin lenyap, dan kita, tak lagi takut kehilangan — ketika cinta, telah mengabadikan segalanya, dalam hati.

    Salam kenal =).

    BalasHapus
  2. trimakasih untuk semua yang telah memberi komentar dan berkenan berkunjung... jgn bosen yaah ^^

    BalasHapus

Posting Komentar