Kemana...



(Judul diatas terinspirasi dari "Alamat Palsunya Ayu Ting2" ^^)




Di postingan ke #5 #15harimenulisdiblog ini, saya kembali mengucapkan terimakasih kepada kanda @hurufkecil dan @elnaa_ , berkat mereka, yang mempertemukan kami,  saya @baniholic dan @galuhzulaikha merencanakan #tourtigakota bandung - balikpapan - makassar. Doakan mudah2an ini bener2 dapat terwujud ^^ .Oh ya, selamat datang juga buat @jazzrabelyouth yang juga sudah mulai ikut dlm permainan ini.

_________________________________________________________________________________

Aku tak tahu siapa yang menciptakan istilah “tetanggaku idolaku”, namun dia pasti orang yang sangat jenius... iiya jenius, paling tidak terjenius ke tiga setelah Jose mourinho dan briptu Norman. Cobalah kau bayangkan kawan, bagaimana mungkin kau bisa jatuh cinta dengan seseorang yang hampir tiap hari kau lihat pakaian dalamnya dijemuran sebelah.Oooh God!

Namun itu terjadi kawan... benar-benar terjadi....

Aku tinggal di salah satu komples perumahan di makassar, kompleks yang begitu banyak polisi tidurnya, aku juga heran dengan salah satu personel kepolisian ini kawan, waktu bulan puasa kemaren dia tidur sepanjang hari, dan ketika maghrib tiba dia masih juga tidur! Dia bahkan tidak bangun sebentar untuk berbuka.... Begitukah caramu bertugas hai polisi tidur... Luar biasa! Kadang aku kasihan padanya, pernah pada buka puasa ke 17 aku membeli 2 porsi es campur, satu porsi kusiram pada polisi tidur... “selamat berbuka pak polisi...!!!” kataku. Benar kata orang bijak, berbagi itu indah ^^. Eh ini kok malah ngomongin polisi tidur yah, ok kembali ke TKP!

Di kompleks ini saya bertetangga dengan seorang gadis titisan Cleopatra. Sebut saja namanya Bunga. Dia begtu cantik kawan... percayalah. Coba lihat cara dia berjalan, sungguh mempesona, apalagi ketika dia ngesot boi... aiiihhh... tak tahan aku dibuatnya. JLEBB!!  Bunga tinggal bersama orangtuanya. Aku cukup akrab dengan Bunga, terkadang diakhir bulan, ia datang dengan anggunnya membawakanku pepes ikan ato sekedar sayur nangka. Kini aku tahu mengapa harga rumah ini begitu mahal kawan.  Tapi jangan salah boi... terkadang aku juga membawakan sesuatu untuk bunga sekeluarga, yaitu piring bekas pepes dan sayur nangka tadi, ibunya sibunga sangat senang jika aku membawa yang satu ini... maklum piringnya banyak yang hilang ketika bersedekah kepada tetangga rupawan disebelah rumahnya.

Selalu saja ada alasanku untuk berkunjung kerumah bunga, mulai dari minjem gunting, minjem sapu, bahkan sampe minjem ibunya, NAH LHO? 

Aku juga cukup akrab dengan papahnya si Bunga. Terkadang aku diajaknya maen catur, ngopi bareng, ngobrol –ngobrol seperti orang dewasa, sampai mandi bareng #abaikanTigaKataterakhirSebelumHastagini. Topik yang paling sering kami bicarakan adalah carut marutnya sistem ketatanegaraan kita. Luar biasa, topik ini laki banget boi. Pernah saya cerita tentang betapa inginnya saya menjadi angkatan laut namun ditolak karna saya tidak bisa berenang. Cih... lihatlah kawan betapa nistanya sistem di pertiwi ini. Hanya karna tak mampu berenang maka kau takan diterima di AL. Padahal si Toni diterima di angkatan udara meskipun ia tak dapat terbang. Sungguh miris.

Aku sangat menyukai bunga, dia gadis cantik yang sederhana pandai dan juga rajin. Aku paling suka dengan senyumannya, apalagi ketika ia tersenyum  mengetuk pintu samping sambil menyodorkanku nasi goreng ketika sabtu pagi. Beberapa kali kami pergi nonton bareng, ayahnya selalu mengizinkanku untuk mengajaknya nonton. Kecuali ibunya, dia baru mengizinkanku setelah aku berjanji akan mengembalikan piring nasi  goreng yang diberikan padaku tadi pagi.

Aku selalu memilih pakaian terbaik untuk pergi dengan bunga, butuh waktu berjam-jam di depan cermin untuk menemukan pakaian yang cocok, kaos dan jeans item. Awalnya saya ingin memilih daster hijau bermotif angsa norwegia, namun setelah kupikir-pikir lagi sebaiknya memakai kostum item2 ajah. Jangan sampai ibunya si bunga naksir sama daster kesayanganku itu dan merebutnya darikuh. Tak akan kubiarkan hal itu terjadi kawan, percayalah!

Seminggu setelah nonton terakhir kami, di senin pagi yang membosankan, tak ada bunga yang mengantarkan bubur manado ato sekedar roti selai kacang. Terdengar suara gaduh dari rumah bunga. Nampak orang-orang ramai di depan rumah bunga, dan terlihat bunga menenangkan ibunya yang terisak. Orang-orang berbadan besar itu membawa ayah bunga dengan paksa. Beberapa benda juga dibawa bersamanya menuju mobil polisi kemudian berlalu dengan sirene.

Ayah bunga menjadi tersangka korupsi, rumah mereka disegel, dan aku tak pernah lagi melihat bunga dan ibunya mulai saat itu. Kabarnya ia tinggal dirumah neneknya di Surabaya.

Mulai hari itu, tak ada lagi yang mengetuk pintu samping untuk sebuah makan gratis, tak ada lagi seleksi kostum berjam2 di depan cermin. Dan yang paling menyedihkan kawan, tak ada lagi Bunga, gadis yang senantiasa kurindukan meskipun setiap hari kami saling sua, meskipun hampir tak ada jarak antara rumahku dan istananya. Aku benar2 kehilangan kawan.

Saat itu kebencianku akan korupsi menggunung. Tidak... aku sama sekali tidak membenci pria yang selalu mengajakku bermain catur itu boi... Aku hanya membenci korupsi. Lagi pula, bagaimana bisa aku membenci pria itu, cairan dari Tiiiittttt.... nya lah yang membuat Bunga ada.

Kuberi tahu kepadamu kawan, jika kau suka kepada seorang gadis tetanggamu, maka pastikan terlebih dahulu, bahwa ayahnya bukanlah seorang koruptor.
Jika kau benci koruptor... kita berteman!

_________________________________________________________________________________

dear senja...
Sampaikan salamku pada sisedap malam....
yang menciptakan noktah noktah rindu di kalbu....
yang menampar nampar sanubari....
Katakan padanya.... 
Betapa aku kehilangannya....





Komentar

  1. kereenn...
    postingan ini bikin kangen sama tweet mu yang sedang ngobrol dengan si polisi tidur...

    BalasHapus
  2. haha...awalnya cinta,akhirannya pesan anti korupsi

    BalasHapus

Posting Komentar