surat yang gelisah...




Sampan menenggelamkan kompas
Dan mempercayai gemintang sebagai arah
Seperti keyakinan ku pada jejakmu
Membawaku ke berantah fana, namun indah

Kau firdaus yang menyiksa... ataukah jahannam yang syahdu?

Bianglala meringkuk pilu
Mendapati bocah tanpa perosotan
Seperti senduku
Mengintipmu mengoyak- ngoyak beban rasa bersalahmu

Kau syair yang gaduh... ataukah gelegar yang mempesona?

Ekor merak merekah sombong
Namun melahirkan kagum tak ternafikan
Layaknya indahmu
Menampar-nampar sanubari tak terperi

Kau seni yang merusak... ataukah iseng yang melenakan?

Namun...
Yakinku...
Senduku...
Karna Indahmu....

Komentar