Cerita tentang cerita...


Hai kamu… yang bantalmu basah bukan karena hujan, tapi tangisan. Kamu yang bingung harus menjemur bantal dulu atau kesedihanmu dulu. Saya percaya kamu sedang berjuang. Entah kamu yang memaki jarak atau meremas-remas masa lalu, namun saya tahu, kamu benar-benar sedang berjuang. Tulisan ini tidak akan begitu membantu perjuanganmu, namun setidaknya menjadi cerita,  bagaimana beberapa orang telah mampu melewati perjuangannya.




Ingin bertemu kekasihmu…??? Langkahi dulu mayatku…!!! – by: Jarak
Beberapa pasang orang mengantagoniskan jarak, jarak seolah membuat mereka merasa… masing-masing dari mereka sedang berada di tempat yang salah. Jarak melahirkan manusia-manusia yang berkawan baik dengan rindu dan ponsel mereka. Mereka mencipta jarak dengan alasan kuliah, kerja, atau apapun itu, kemudian pulang dari aktivitas mereka dengan membawa rasa sepi untuk dicampurkan ke dalam kopi usai mereka mandi nanti, dan sebelum tidur, ia telah memilih seseorang diantara 260 juta penduduk Indonesia untuk dirindukan. Bila ada angin yang tiba-tiba menyapa dan merapikan rambut mereka, mereka berharap itu mungkin dia yang datang sekedar ingin memastikan bahwa mereka baik-baik saja. Mereka punya senjata pembunuh rindu bernama tiket, lalu sibuk menghitung mundur waktu untuk bertemu. Di satu momen mereka menatap bulan bersama pada sudut yang berbeda, dengan kerinduan yang sama dan kedinginan yang tak jauh berbeda.
Lalu apa yang salah dengan mereka? Tidak, tidak ada. Terkadang jarak seperti jalan penuh pecahan kaca, yang serpihannya terkadang mengenai mata. Namun jarak selalu punya cara membuatmu menikmati rindu. Rindu selayaknya batas, yang membawamu lebih jauh, lebih jatuh dan lebih patuh pada senyumannya. Tak sedikit pasangan yang menyadari kesalahan saling pergi, sebelum akhirnya kembali pulang karena rindu. Jarak memang selalu mencipta rindu yang selalu menyala ketika lampu kamarmu padam sebelum tidur. Mungkin esok kau tak jarang akan bersua dengan rindu yang tak terhindarkan, namun menjadi menderita karenanya…. itu pilihanmu.



Silahkan buang sampah… tapi jangan masa lalu…!!!
Tak sedikit orang yang sampai hari ini menjadi daun yang melayang, digoyang-goyang oleh kenangan. Pada waktu-waktu tertentu banyak hal yang begitu pandai menyadarkan mereka, sepedih apa seharusnya mereka mengingat kenangan. Kenangan sudah seperti jendela yang mereka tutup, namun tak henti-henti angin membukanya kembali. Hidup mereka menjadi begitu lucu, hal-hal yang dulu pernah membuat mereka bahagia, sekarang justru membuat mereka luka, lucu sekali bukan. Hingga detik ini saya masih kurang mafhum, bagaimana bisa seseorang , yang sekarang, namun hidup di masa lalu.
Jika boleh saya menulis, masalalu hadir bukan untuk dilupakan, tapi jangan biarkan ia mencemari hidupmu. Peristiwa Hirosima dan Nagasaki takkan pernah dilupakan oleh Jepang, seperti Amerika yang takkan pernah lupa dengan tragedy 9/11, dan tentu saja, peristiwa bagaimana kau memungut dan menyusun kembali serpihan-serpihan hatimu yang hancur, layak untuk kau ingat namun tak pantas untuk kau ratapi. Ada begitu banyak hal yang pintar menarik-narik kenangan tentangnya, lebih dekat untuk masuk ke kepalamu. Juga begitu banyak lagu yang pandai mengingatkanmu, bagaimana seharusnya kau mengingatnya. Seorang kawan pernah berkata, jika sesorang menyakitimu, maafkan dia, tidak baik menjadi seorang pendendam, namun jangan lupakan, setidaknya dapat menjadi pelajaran dimasa depan nanti, untuk lebih berhati-hati menitipkan hati.  Saya percaya, masa lalu bukanlah tujuan, hanya tempat, orang, atau kenangan yg telah kita temui selama di perjalanan. Saya juga percaya, Tuhan tidak akan memberi tahu cara melupakan, Ia hanya akan menunjukanmu jalan, dan kita, selalu punya pilihan.


Komentar

  1. Sukaa, rinduku semakin kuat dari sebelumnya... ;;))

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. maacih bro... dah di komen.... senang rasanya kamu bukan anonim... hehe

      Hapus
  3. Ada alasan aku mencintai tulisanmu

    sudah lama ditunggu
    selamat atas tulisan barunya...

    BalasHapus
  4. suka banget deh apalagi kata2 ini
    "rindu yang tak terhindarkan, namun menjadi menderita karenanya…. itu pilihanmu."

    "masa lalu bukanlah tujuan, hanya tempat, orang, atau kenangan yg telah kita temui selama di perjalanan. Saya juga percaya, Tuhan tidak akan memberi tahu cara melupakan, Ia hanya akan menunjukanmu jalan, dan kita, selalu punya pilihan."

    BalasHapus

Posting Komentar